Sabtu, 22 Juni 2019

Surat Terakhir Untukmu Sebelum Kematianku

Selamat malam pengarang senyumku, malam ini aku masih tersenyum kok namun sekaligus tengah menyeduh air mata di secangkir khawatirku. Kau tahu kenapa? Di sini aku sedang dipaksa mengemasi banyak hal termasuk birama denyut nadiku.

Selamat malam pengawet rinduku, malam ini mataku sukar terpejam, sekujur tubuhku terasa beku namun sialnya adalah memikirkanmu darahku selalu menggebu. Kau tahu kenapa? Di sini aku sedang begitu merindukan banyak hal termasuk sepatah kata darimu.

Selamat malam penggiat hatiku, malam ini ingin rasanya aku bisa sebentar saja terlelap dengan tenang dipelukanmu, tapi sayangnya kau sedang sangat sibuk ya, sehingga banyak pesan singkatku yang berbaris panjang mengantre. Mereka tengah menunggu-nunggu di baca olehmu.

Kepada kamu yang biasanya membuka pesanku ketika sudah mulai reda ramai dihatimu, selamat malam saja untukmu. O iya ingat selalu pesanku.

"Jangan pernah sia-siakan kasih sayang mereka yang sudah begitu tulus mengkhawatirkanmu."

" Sekali-kali jangan ya..."

"Hmmm..udah dulu ya, jari-jariku mulai kelu." Aku pamit.

-----

(Pemuja Sunyi)

Kamis, 28 Februari 2019

Aku + Dia + Jesus = Cinta Sejati


Ini adalah kisah perjalanan hubungan yang manis antara John dan Debra.

Pada 9 Juni 2006, tepat satu tahun sebelum pasangan ini menikah, mereka terpisah jarak yang begitu jauh (LDR) krn Debra memutuskan utk melakukan perjalanan misi ke Mesir di musim panas saat itu. Itu adalah komitmen yg dia sudah ucapkan kepada Tuhan jauh sebelum dia bertemu dengan John.

Debra menyebut komitmen tersebut sebagai sebuah bukti kasihnya kepada Tuhan, yaitu memberi dirinya melayani orang-orang tak mampu dan yg membutuhkan serta melakukan kegiatan-kegiatan sosial sebagai perpanjangan tangan Tuhan bagi orang lain. Sementara Debra sibuk dengan perjalanan misinya itu, John pun memilih untuk mengambil kursus intensif, belajar selama 18 jam setiap hari demi mewujudkan impiannya masuk ke sekolah kedokteran dan memenuhi panggilan Tuhan atas hidupnya menjadi seorang dokter.

Dipisahkan jarak tidak menjadi halangan bagi John dan Debra untuk terus saling mencintai. Mereka tidak pernah sekalipun merasa ragu dengan aktivitas masing-masing yang tidak saling terikat.

Mereka meyakini bahwa dipisahkan oleh jarak bukanlah apa-apa. Karena mereka tahu tempat dimana mereka saat itu adalah tempat yang tepat. Jarak bahkan tidak menjadi alasan bagi mereka utk mengurangi cinta kadar cinta mereka. Karena mereka tahu bahwa hubungan yg mereka bangun didirikan di atas sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri.

Di jaman ini, mudah sekali bagi pasangan-pasangan untuk mengakhiri ikatan hubungan. Perjuangan yang pernah dilalui bersama bahkan tak bernilai karena akar masalahnya selalu pada kebiasaan lupa. Banyak juga pasangan yang lupa menempatkan Tuhan di tengah-tengah hubungan. Akibatnya, salah satu atau kedua belah pihak menjadi egois, tidak terfokus dan menyimpang dari cinta sejatinya Tuhan.

Tanpa melibatkan Tuhan. Bisa saja hubungan mereka putus karena dipisahkan oleh jarak yang begitu jauh. Bisa saja mereka tergoda dengan seseorang yang lain di sekitar mereka dan mengurangi cinta kepada pasangannya.

John dan Debra tahu betul bahwa menempatkan Tuhan di atas hubungan akan membuat mereka berjalan beriringan. Itulah cinta sejati yaitu cinta antara pria dan wanita yang dibangun atas dasar kasih Tuhan.

Sumber : Disadur dari tulisan Debra Fileta di Truelovedate